DISWAY.ID – Akses jalan menuju sejumlah desa di Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), Kota Ambon, terputus akibat hujan deras yang memicu tanah longsor dalam beberapa hari terakhir.
Menyikapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) agar segera mengambil langkah cepat untuk memulihkan konektivitas wilayah terdampak.
Ketua DPRD Kota Ambon, Morits Tamaela, menegaskan bahwa pemulihan akses jalan merupakan kebutuhan mendesak bagi warga di empat desa terdampak, yakni Ema, Kilang, Hukurila, dan Naku.
“Kami mendorong untuk mempercepat proses pemulihan akses jalan, agar mobilitas warga dan distribusi logistik bisa berjalan normal kembali,” ujar Morits di Ambon, Rabu 3 Juli 2025.
Bencana longsor menyebabkan isolasi total bagi sebagian warga. Jalan utama di kawasan Negeri Hatalai tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, memaksa masyarakat menggunakan ojek atau berjalan kaki sejauh 700 meter hanya untuk mencapai jalur angkot menuju pusat kota.
Meski mengkritisi lambannya perbaikan infrastruktur, Morits tetap mengapresiasi langkah cepat Pemkot Ambon yang telah membuka akses jalan darurat agar masyarakat bisa tetap beraktivitas meski dengan keterbatasan.
“Awal bencana kan mereka sangat terisolasi. Tapi berkat penanganan cepat dari Pemkot, warga sudah bisa menggunakan jalan darurat. Kami mengapresiasi itu,” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, telah berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, guna mendorong percepatan penanganan lebih lanjut.
“Kami harap bukan saja jalan rusak yang diperbaiki, tapi juga mengantisipasi titik-titik jalan yang dianggap rawan,” tegas Morits.
Sementara itu, warga mengeluhkan dampak langsung dari kerusakan jalan terhadap aktivitas ekonomi dan distribusi kebutuhan pokok. Banyak warga, terutama pedagang, mengalami kesulitan membawa barang ke pusat kota.
“Sudah beberapa hari kami kesulitan bawa barang jualan ke kota. Harus angkut pakai tangan dulu sampai ke jalan besar,” keluh Daniel, warga Desa Naku.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat sangat terganggu, dan mereka berharap perbaikan permanen segera dilakukan, bukan hanya jalan darurat. *