DISWAY.ID – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan tinjauan langsung ke Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, pada Kamis 18 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan aman dan lancar, terutama dalam mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Menhub menekankan bahwa pelayanan selama masa libur akhir tahun merupakan tanggung jawab besar dalam mendukung mobilitas masyarakat.
"Kita mendapat amanah negara untuk melayani masyarakat sebaik mungkin, memastikan saudara kita dapat melakukan perjalanan ke tempat tujuan dengan aman dan selamat serta kembali lagi dengan aman dan selamat," kata Menhub di sela peninjauan, sebagaimana dikutip dari keterangannya di Jakarta, Jumat 19 Desember 2025.
Meski menjadi rutinitas tahunan, Dudy mengingatkan jajarannya agar tidak bersikap abai terhadap detail kecil di lapangan. Segala informasi yang berdampak pada pelayanan harus diperhatikan secara saksama untuk menghindari kendala teknis maupun operasional.
"Kita harus memperhatikan hal-hal kecil. Ada informasi terkait pelayanan, informasi sekecil apapun yang berdampak pada pelayanan harus diperhatikan dengan baik," tuturnya.
Dalam arahannya, Menhub menegaskan bahwa pelaksanaan angkutan Nataru, khususnya di wilayah Maluku, harus mencapai target zero accident dan zero fatality. Sebagai langkah mitigasi terhadap cuaca ekstrem, ia mendorong adanya kolaborasi patroli jalur pelayaran secara intensif antara pihak terkait, mulai dari Polairud Polda setempat, TNI Angkatan Laut, hingga pemangku kepentingan lainnya yang memiliki armada kapal patroli.
Berdasarkan data survei, Maluku merupakan salah satu destinasi utama perjalanan laut selama momentum Nataru. Pelabuhan Ambon bahkan masuk dalam daftar 10 besar pelabuhan asal maupun tujuan nasional.
Adapun puncak arus mudik di Pelabuhan Yos Sudarso diprediksi terjadi pada 19 Desember 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan jatuh pada 3 Januari 2026. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, sebanyak 38 unit kapal dengan total kapasitas 65.263 orang telah disiagakan untuk melayani masyarakat dari wilayah Ambon. *