DISWAY.ID - BMKG Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob yang diprediksi melanda sejumlah wilayah di Maluku, meliputi Kota Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, hingga Kepulauan Aru. Fenomena alam ini diperkirakan berlangsung dalam rentang waktu 17 hingga 31 Desember 2025.
Munculnya banjir rob ini berkaitan erat dengan fase bulan baru yang jatuh pada 20 Desember 2025, yang memicu kenaikan tinggi muka air laut secara signifikan. Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin, menjelaskan bahwa dampak dari fenomena ini dapat mengganggu denyut aktivitas di pelabuhan maupun pemukiman warga di pinggir pantai.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik, selalu waspada, dan siaga untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca,” ujar Mujahidin di Ambon, Rabu.
Pihak BMKG menyarankan agar penduduk yang tinggal di zona rawan mulai mengamankan aset mereka, seperti memindahkan kendaraan, perahu, maupun peralatan kerja ke tempat yang lebih tinggi. Selain itu, dokumen berharga juga perlu dilindungi dari risiko kerusakan akibat air laut.
Selain masyarakat, instansi pemerintah setempat diminta mempererat koordinasi untuk memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapan darurat di lapangan.
“Masyarakat diimbau untuk rutin memantau informasi dari BMKG, pemerintah daerah, dan media resmi lainnya agar bisa merespons perubahan kondisi secara cepat dan tepat,” tambahnya.
Meskipun kenaikan air laut ini tidak bersifat permanen, kewaspadaan tetap menjadi prioritas. Hal ini dikarenakan gelombang tinggi yang menyertai banjir rob berisiko merusak sarana umum dan menghambat kelancaran transportasi laut di Maluku. Warga sangat disarankan untuk menjauhi area pantai saat puncak pasang air laut terjadi demi keselamatan. *