DISWAY.ID – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kota Ambon memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan media online mengenai dugaan kerusakan CCTV milik Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam kasus begal yang terjadi di depan Markas Kavaleri pada Jumat 14 November dini hari.
Kepala Diskominfosandi Kota Ambon, Ronald H. Lekransy, menegaskan bahwa hingga berita mengenai kejadian tersebut dipublikasikan, pihaknya belum menerima permintaan rekaman CCTV dari pihak mana pun, termasuk aparat penegak hukum.
“Diskominfosandi sampai dengan berita ini dipublikasikan, tidak pernah menerima permintaan rekaman CCTV terkait dari pihak manapun,” jelas Lekransy, Sabtu 15 November 2025 di Ambon.
Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga unit CCTV milik Pemkot Ambon yang berada paling dekat dengan lokasi kejadian, dan seluruh perangkat tersebut berfungsi dengan baik. Letaknya berada di Taman PHB, depan Pemadam Kebakaran Jl. A.Y. Patty, serta di tikungan Gereja Maranatha. Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap rekaman ketiganya, tidak ditemukan visual peristiwa yang diberitakan.
“Sudah dilakukan pengecekan terhadap rekaman tiga CCTV sesuai waktu kejadian. Petugas tidak menemukan pantauan terhadap kejadian tersebut karena posisi CCTV terhalang dan jaraknya cukup jauh dari lokasi,” ujarnya.
Menanggapi informasi yang menyebut adanya CCTV tidak berfungsi sebagaimana disampaikan kepada keluarga korban oleh pihak kepolisian, Lekransy meminta agar media terlebih dahulu mengonfirmasi informasi tersebut sebelum mempublikasikannya.
“Penting bagi media mengedepankan cek dan ricek untuk mencapai ketepatan dan keakuratan, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sehingga, ketika informasi itu didiseminasikan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat,” ulasnya.
Ia juga merespons saran terkait perlunya penambahan CCTV di ruang-ruang publik. Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon serta sejalan dengan 17 Program Prioritas, khususnya poin nomor 13: “Melanjutkan Pembangunan Ambon Smart City.” Salah satu strategi dalam program tersebut adalah penguatan infrastruktur TIK, termasuk pemasangan CCTV dan penyediaan akses WiFi gratis di ruang terbuka publik.
“Penambahan CCTV di ruang publik akan memperkuat pemantauan keamanan di seluruh sudut kota. Dan prosesnya akan dilakukan secara bertahap,” tambah Lekransy.
Ia menegaskan bahwa upaya menjaga keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan TNI/Polri serta seluruh lapisan masyarakat.
“Termasuk di dalamnya fungsi pengawasan orang tua terhadap anak–anak dan atau anggota keluarga yang beraktivitas hingga larut malam tanpa pengawasan,” pungkasnya.