Pemkab Maluku Tengah Salurkan Bantuan Internet Satelit ke Sekolah 3T untuk Perluas Akses Pendidikan Digital

Rabu 29-10-2025,12:28 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah menyalurkan empat unit perangkat internet satelit (Starlink) kepada sekolah-sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebagai bagian dari upaya memperluas akses pendidikan berbasis digital. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen Pemkab dalam menciptakan pemerataan pendidikan dan konektivitas di seluruh pelosok daerah.

“Dengan teknologi ini, kita pangkas ketimpangan digital. Anak-anak di pulau terpencil kini bisa mengakses sumber ilmu yang sama dengan anak-anak di kota. Mereka bisa belajar secara daring, mengikuti kelas daring dan membuka wawasan tanpa batas,” kata Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, di Ambon, Selasa.

Empat sekolah yang menerima bantuan tersebut adalah SD Negeri 64 Maluku Tengah di Negeri Nalahia Kecamatan Nusalaut, SD Negeri 307 Maluku Tengah di Negeri Nuweletetu Kecamatan Amahai, SD Negeri 40 Maluku Tengah di Negeri Maraina Pegunungan Seram Utara, serta SD Negeri 106 Maluku Tengah di Negeri Salamon Kecamatan Kepulauan Banda.

Penyerahan simbolis perangkat internet satelit dilakukan oleh Bupati kepada perwakilan sekolah penerima dalam kegiatan Workshop Penguatan Kapasitas Ekosistem Komunikasi Daerah Berbasis Praktik Baik yang digelar di salah satu hotel di Kota Masohi.

Bupati menegaskan, kehadiran teknologi internet satelit ini menjadi langkah penting dalam menjembatani kesenjangan digital antara sekolah di pusat kota dan di daerah terpencil. Menurutnya, inisiatif ini diharapkan menjadi katalis bagi peningkatan kualitas pembelajaran di wilayah 3T.

Guru kini bisa mengikuti pelatihan secara daring serta mengakses materi pembelajaran terbaru, sementara siswa memperoleh kesempatan lebih luas untuk belajar melalui jaringan internet. Keempat sekolah penerima dipilih berdasarkan lokasi yang sulit dijangkau jaringan telekomunikasi konvensional. Program ini sekaligus menjadi proyek percontohan sebelum diperluas ke lebih banyak sekolah di Maluku Tengah.

“Harapannya, tidak ada lagi anak Maluku yang tertinggal hanya karena faktor geografis,” ujar Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tengah, Husen Mukadar, menjelaskan bahwa tantangan utama sektor pendidikan di wilayah tersebut terletak pada kondisi geografis kepulauan dan keterbatasan transportasi antarpulau.

“Kondisi ini menyebabkan tidak semua anak usia sekolah dapat dengan mudah mengakses layanan pendidikan yang memadai,” katanya.

Kabupaten Maluku Tengah memiliki luas wilayah mencapai 275.907 kilometer persegi dengan 133 pulau, 18 kecamatan, dan 192 negeri atau desa. Saat ini terdapat 372 lembaga PAUD, 393 sekolah dasar, dan 148 sekolah menengah pertama. Namun, belum seluruhnya mendapatkan pemerataan layanan pendidikan karena keterbatasan tenaga pendidik dan sarana belajar, terutama di wilayah pegunungan dan pulau-pulau kecil.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dinas Pendidikan telah menyiapkan berbagai strategi, mulai dari pemanfaatan jaringan internet satelit untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, pendirian sekolah negeri di daerah terpencil, hingga penguatan kapasitas guru secara berkelanjutan.

Husen menegaskan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran menjadi fokus utama kebijakan pendidikan tahun 2025, termasuk pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka, pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah, serta peningkatan kompetensi guru di bidang literasi dan numerasi.

“Harapan kami setiap anak Maluku Tengah, di mana pun mereka tinggal, bisa menikmati pendidikan yang berkualitas, setara, dan berkelanjutan. Itulah arah yang sedang kami perjuangkan bersama,” ucap Husen.

Kategori :