DISWAY.ID - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), buat bahas percepatan pembangunan Pelabuhan Terpadu Maluku atau Maluku Integrated Port (MIP), Selasa 29 April 2025.
“Ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam merealisasikan pembangunan Maluku Integrated Port yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Hendrik lewat keterangan tertulis.
Gubernur bilang, pelabuhan ini dirancang sebagai pusat aktivitas ekonomi yang terintegrasi - nggak cuma buat bongkar muat barang, tapi juga mendukung sektor industri, logistik, perdagangan, sampai perikanan. Intinya, semua layanan strategis dibikin satu atap supaya lebih efisien.
"Pelabuhan terpadu ini dirancang tidak hanya untuk aktivitas bongkar muat barang, tetapi juga untuk mendukung kegiatan industri, distribusi, perdagangan, dan pengelolaan logistik secara terintegrasi," ujar Lewerissa.
Kerenya lagi, proyek ini nggak main-main - masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan digadang-gadang jadi salah satu Proyek Strategis Nasional. Jadi memang sudah disiapkan untuk jadi motor penggerak ekonomi kawasan timur Indonesia.
Nggak cuma itu aja yang dibahas. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Hendrik juga sempat mengangkat proyek Coastal Road dan Water Front City yang mengelilingi Teluk Ambon.
“Berkaitan dengan hal itu Menko Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan ketertarikan pihaknya, untuk menindaklanjuti dan mewujudkan pelabuhan berskala besar di bagian timur Indonesia,” ujarnya lagi.
Tapi, menurut Hendrik, soal usulan Coastal Road, Menko AHY pengin turun langsung ke lapangan buat lihat situasinya secara langsung. Jadi bukan cuma bahas di atas kertas, tapi ada rencana tinjauan juga.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Hendrik nggak datang sendirian. Ia ditemani Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur Watubun, sejumlah Wakil Ketua DPRD, Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie, Kadis PUPR, Kepala Bappeda, Kepala Balai Jalan, serta konsultan dari proyek pelabuhan dan Bank Dunia. *