Bupati SBT Minta Warga Tak Terpancing Konflik di Kawasan Arbes Ambon
Bupati Seram Bagian Timur Fachri Husni Alkatiri menjenguk warga SBT korban konflik antarwarga di Ambon (Antara/Dedy Azis) --
DISWAY.ID - Bupati Seram Bagian Timur (SBT) Fachri Husni Alkatiri meminta masyarakat asal Kabupaten Seram Bagian Timur untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh provokasi menyusul kembali terjadinya konflik di kawasan Arbes–UIN AMSA, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Imbauan tersebut disampaikan menyusul adanya warga asal SBT yang menjadi korban dalam insiden bentrokan antarwarga dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Ia menekankan agar persoalan yang terjadi tidak disikapi secara emosional.
“Konflik ini jangan disikapi dengan emosi. Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama warga SBT yang ada di Ambon, untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh keadaan,” kata dia di Ambon, Sabtu 27 Desember 2025.
Menurut Fachri, setiap permasalahan hukum harus diserahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga ketertiban serta menghindari tindakan yang justru dapat memperluas konflik.
“Tidak ada korban jiwa, namun ini menjadi keprihatinan kita bersama. Keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Di sisi lain, bentrokan antar kelompok pemuda tersebut dilaporkan menyebabkan sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka akibat anak panah, senjata tajam, maupun benda tumpul. Para korban saat ini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Ambon.
Bupati SBT juga menyatakan dukungannya terhadap langkah cepat Gubernur Hendrik Lewerissa yang menginisiasi pertemuan darurat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), aparat keamanan, tokoh agama, serta tokoh masyarakat sebagai upaya meredam situasi.
Selain itu, ia mengapresiasi komitmen aparat keamanan, khususnya Polda Maluku, yang melakukan penyelidikan secara profesional dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penegakan hukum.
“Kita semua percaya aparat bekerja sesuai aturan. Mari jaga Maluku tetap aman dan damai, apalagi kita masih dalam suasana perayaan Natal,” kata dia.
Menutup pernyataannya, Fachri mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut berperan aktif menenangkan warga serta memperkuat pesan persaudaraan dan toleransi, agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari. *
Sumber: