Ekspor Perikanan Olahan Maluku Melonjak 27,21 Persen Sepanjang 2025
KKP Maluku Audit UPI di Ambon, Pastikan Produk Ikan Siap Tembus Pasar Ekspor-Badan Mutu KKP Maluku-
DISWAY.ID - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku mencatat lonjakan signifikan pada kinerja ekspor komoditas perikanan olahan sepanjang 2025. Pertumbuhan ekspor tercatat mencapai 27,21 persen, mencerminkan tren positif sektor perikanan daerah.
Kepala BKHIT Maluku Abdur Rohman di Ambon, Kamis, mengungkapkan total volume ekspor komoditas perikanan non hidup selama 2025 mencapai 10.234.061 kilogram. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan capaian tahun 2024 yang berada di angka 8.045.316 kilogram.
“Ini menunjukkan tren pertumbuhan ekspor perikanan Maluku yang sangat positif,” kata dia.
Abdur Rohman menjelaskan, peningkatan volume ekspor tersebut turut diikuti oleh kenaikan nilai ekonomi serta semakin luasnya jangkauan pasar internasional. Sepanjang 2025, nilai ekspor perikanan Maluku tercatat sebesar 54,30 juta dolar Amerika Serikat, naik dibandingkan 2024 yang mencapai 44,79 juta dolar AS.
Ia menambahkan, sektor perikanan masih menjadi penopang utama ekspor Maluku. Pada kategori komoditas non hidup, udang vanamei tercatat sebagai komoditas paling dominan dengan volume ekspor mencapai 9.028.379 kilogram atau sekitar 88,2 persen dari total ekspor non hidup.
“Dominasi udang vanamei mencerminkan tingginya permintaan pasar global terhadap komoditas unggulan Maluku yang telah memenuhi standar mutu, kesehatan, dan keamanan pangan negara tujuan,” ujarnya.
Selain komoditas non hidup, ekspor perikanan hidup juga menunjukkan tren peningkatan meskipun pertumbuhannya tidak sebesar non hidup. Sepanjang 2025, volume ekspor komoditas hidup mencapai 527.837 ekor, naik sekitar 4,9 persen dibandingkan 2024 yang tercatat 503.310 ekor. Ikan kerapu menjadi komoditas hidup utama dengan kontribusi sekitar 37,9 persen.
Secara keseluruhan, BKHIT Maluku mencatat ekspor 11 jenis komoditas perikanan sepanjang 2025, meliputi udang vanamei, tuna, kembung, gurita, todak, kepiting bakau, kerapu, kakap, kerang darah, kakaktua, dan raja bau. Ragam komoditas tersebut mencerminkan besarnya potensi sumber daya perikanan yang dimiliki Maluku.
Untuk tujuan ekspor, produk perikanan asal Maluku dipasarkan ke sejumlah negara, antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapura, dan Arab Saudi. Luasnya jangkauan pasar ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan mitra dagang internasional terhadap produk perikanan Maluku.
Menurut Abdur Rohman, capaian tersebut tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari BKHIT Maluku, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga pemangku kepentingan terkait dalam menjaga mutu serta kelancaran proses ekspor.
“Ke depan, kami berkomitmen terus mendorong peningkatan ekspor komoditas unggulan daerah melalui penguatan pengawasan karantina, fasilitasi perdagangan, dan perluasan pasar internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ujarnya. *
Sumber: